Jumat, 18 November 2011

Pengertian sistem pengapian cdi

Sistem Pengapian CDI
Cara Kerja Komponen Sistem Pengapian CDI

Saat reaksi kimia (elektrolisa air) muncul di dalam elektrolit saat pengisian, hal itu disebabkan plat kutub positip membangkitkan oksigen dan plat kutub negatip membangkitkan hidrogen. Pada proses elektrolisa air, volume elektrolit menurun, sehingga membutuhkan pengisian kembali.
Cara kerja kunci kontak adalah dengan memutar kunci kontak ke posisi yang kita inginkan. Setiap posisi pada kunci kontak akan menentukan hubungan kelistrikan pada rangkaian pengapian sehingga memfungsikan komponen.
Beberapa posisi kunci kontak yang mempengaruhi komponen pengapian :
  • ACC (Accesories) menghubungkan arus/tegangan dari baterai ke accesories mobil, contoh tape mobil ( sound system ).
  • OFF mematikan semua kelistrikan otomotif dari baterai ke rangkaian.
  • ON / IG menghubungkan arus / tegangan dari baterai ke ignition ( Coil + ).
  • ST ( Start ) menghubungkan arus / tegangan dari baterai ke M.Stater ( T.50 ) sehingga motor stater akan berputar menggerakkan mesin.
Cara kerja Ignition Coil adalah sebagai berikut:
Komponen ini meningkatkan tegangan baterai (12V) untuk membangkitkan tegangan tinggi di atas 10kV, yang perlu untuk pengapian. Primary dan secondary coil diletakkan saling berdekatan. Saat arus diberikan secara intermittent ke primary coil, terciptalah saling induktansi. Mekanisme ini dimanfaatkan untuk membangkitkan tegangan tinggi pada secondary coil.
Koil pengapian dapat membangkitkan tegangan tinggi yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah dan ukuran gulungan koil. Tegangan tinggi pada Pengapian CDI adalah pada saat arus dari kapasitor dengan cepat mengalir ke kumparan primer.

Pada saat rotor alternator (magnit) berputar terjadi induksi listrik yang akan menimbulkan arus listrik AC. Arus akan diterima oleh CDI unit dengan besar tegangan antara 100-400volt. Arus AC ini diubah menjadi arus setengah gelombang oleh diode dan disimpan oleh capasitor di unit CDI.
Distributor bekerja menyalurkan tegangan tinggi dari ignition coil ke busi melalui urutan pengapian tertentu ( Firing Order ). Di dalam distributor ini terdapat beberapa komponen yang menjadi satu mempunyai fungsi tersendiri.
Pada distributor dapat dibedakan menjadi 3 kelompok besar, yaitu :
  1. Kelompok kontak point/pemutus arus  yaitu Unit CDI dan komponen didalamnya.
  2. Kelompok pengatur pengapian yaitu centrifugal advancer dan vacum advancer.
  3. Kelompok penerus tegangan tinggi yang terdiri dari rotor dan kabel tegangan tinggi.
Penting ! Semua komponen mekanis dan elektronik yang bekerja didalamnya selalu berkaitan dengan putaran mesin.
Busi bekerja memercikan bunga api bila mendapat tegangan tinggi dari Ignition Coil untuk dapat melewati celah menuju ke massa. Tegangan tinggi ini menimbulkan bunga api dan suhu tinggi di antara elektroda tengah dan massa busi untuk menyalakan campuran udara dan bahan bakar yang dikompresikan. Busi harus bisa menjaga kemampuan penyalaan untuk jangka waktu yang lama, meskipun mengalami temperatur tinggi dan perubahan tekanan.